KITAMUDAMEDIA, Bontang – Lantaran minim siswa, empat sekolah menengah pertama (SMP) swasta rencananya akan digabungkan. Keempat sekolah itu ialah SMP Advent, SMP Bethlehem, SMP Imanuel, dan SMP Perintis.
Jumlah siswa di sekolah itu kurang dari 60 murid. Sementara ketentuan mengenai jumlah siswa diatur dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan nomor surat 0993/D/PR/2019.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparudin mengatakan, langkah tersebut sebagai bentuk warning. Agar pihak sekolah melakukan evaluasi promosi untuk mendapatkan jumlah siswa lebih banyak.
“Terhitung dari tahun ini. Kami akan pantau hingga tiga tahun mendatang. Kalau tidak sampai 60 siswa maka mau tidak mau digabungkan,” kata Saparudin.
Menurutnya, sebagian besar dari empat sekolah ini berdiri berbasis agama. Meskipun demikian, tidak ada pengecualian terhadap sekolah tersebut. Meski demikian sifatnya tidak mutlak. Bergantung dengan kondisi finansial yayasan.
“Ini imbasnya jika berlarut-larut ialah tidak diberikannya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” ucapnya.
Disdikbud mengkhawatirkan dampak dari digabungkannya sekolah tersebut, akan bersinggungan dengan nasib tenaga pendidik.
Adapun pengecualian untuk sekolah yang berada di pulau pesisir. Meliputi Pulau Gusung, Malahing, Selangan, dan Tihi-Tihi. Hal ini diatur dalam surat edaran poin kelima. Selain pulau pesisir, pengecualian pun menyasar sekolah di daerah kumuh dan sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan mengantongi izin operasional minimal tiga tahun. (Yulianti Basri/KA)