KITAMUDAMEDIA, Bontang – Usai mengumumkan 2 orang alumni Ijtima Gowa, Sulawesi Selatan yang dirapid test menuai hasil positif. Rabu sore (15/4/2020) Dinas Kesehatan kembali merilis tambahan 1 orang yang juga dinyatakan positif, usai menjalani rapid test.
Satu orang tersebut merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang telah dirawat di ruang isolasi RSUD Taman Husada Bontang, sejak 6 April 2020 lalu.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bahauddin saat dihubungi redaksi kitamudamedi.com.
“Tadi malam (14/4/2020) dirapid test, hasilnya positif juga,” ungkapnya.
Laki-laki berusia 50 tahunan Warga Tanjung Laut, Bontang Selatan tersebut, diketahui juga ikut dalam rombongan Ijtima Gowa, beberapa waktu lalu.
“Tes swabnya sudah kami kirim sejak 7 April lalu ke Surabaya, cuma hasilnya belum keluar karena reagennya kosong,” ujarnya.
Kini ketiganya pun telah dirawat di ruang isolasi RSUD Taman Husada Bontang. Dari rilis Dinas Kesehatan Kota Bontang, terdapat 29 Warga Bontang yang mengikuti kegiatan Ijtima Ulama Gowa, semuanya telah dilakukan tracing oleh petugas surveilans.
Dari 29 orang tersebut, 17 orang telah melewati masa monitoring dengan kondisi baik. 1 orang status PDP, saat ini sedang dirawat di RSUD Taman Husada Bontang. 3 Orang Dalam Pemantauan (ODP) tengah menjalani isolasi mandiri. Serta 8 orang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), terinci 6 orang isolasi mandiri dan 2 orang isolasi di RSUD Taman Husada Bontang.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan, 18 orang telah dirapid test, hasilnya 2 OTG dan 1 PDP atau sebanyak 3 orang dengan hasil rapid test positif, sementara sisanya 15 orang dinyatakan negatif.
Kemudian 8 orang diantaranya, terinci 1 PDP, 2 ODP dan 5 OTG melakukan tes lanjutan, swab yang hasilnya belum keluar. Menurut Bahauddin, keakuratan rapid test hanya berkisar 36 persen. Maka perlu dilakukan swab untuk memastikan hasilnya. Sebagai informasi, hingga Saat ini Bontang masih menunggu hasil laboratorium dari BBLK sebanyak dari 16 orang.
“Masih kita tunggu hasil swabnya. Sisanya akan kita lakukan rapid test besok, karena alatnya baru datang,” ujarnya.
Rapid test dilakukan berdasarkan penelusuran kontak pasien, tes ini bertujuan mendeteksi antibodi dalam tubuh, sementara itu antibodi dalam tubuh baru terbentuk 6 sampai 7 hari.
Jadi, jika infeksi Covid-19 pada tubuh seseorang belum 6 atau 7 hari maka hasilnya akan negatif dan perlu diulang. Jika hasilnya negatif dan tanpa keluhan, orang tersebut tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan PHBS.
Jika hasil tesnya negatif namun kemudian mengalami gejala, maka ia akan disarankan untuk akses pelayanan kesehatan dan mendapatkan perlakukan sesuai kondisi.
Namun, jika hasil rapid test Covid-19 positif maka ini adalah petunjuk awal, tuntunan bagi petugas untuk melakukan pemeriksaan antigen dengan menggunakan metode swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dan menjadi dasar menegakkan diagnosis atau konfirmasi kasus Covid-19.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar