KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sejak mulai diisi pada Rabu (15/7/2020) lalu, hingga kini masih terdapat sejumlah lapak yang belum ditempati oleh penghuninya. Sesuai perjanjian awal, pedagang yang enggan menempati lapak selama tiga bulan berturut-turut maka hak pakainya akan dicabut.
Namun, tak serta merta dicabut paksa. Pedagang masih diberi kesempatan. Melalui surat teguran yang akan dilayangkan selama tiga kali. Jeda surat selanjutnya, diberikan waktu selama sepekan.
“Kami kasih teguran dulu bersurat lewat UPT Pasar tiga kali, kalau memang tidak ada niatan untuk sama sekali menempati, ya mau tidak mau kembali ke perjanjian awal, tidak lagi bisa menggunakan kiosnya,” ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Kota Bontang Asdar Ibrahim.
Asdar juga tak menyebutkan jumlah pasti berapa kios yang selama ini belum pernah ditempati. “Bisa ditanyakan ke UPT pasar,” katanya.
Beragam persoalan menjadi alasan pedagang. Termasuk modal jualan, pasalnya pandemi saat ini membuat mereka keteteran, bahkan untuk makan sehari-hari saja berat. Begitu pun pedagang yang saat ini posisinya berada di luar daerah. Jangankan untuk modal berjualan, ongkos kembali ke Bontang saja diakui sulit.
“Keadaan yang memaksa mereka seperti ini, sebetulnya kami juga tidak tega, tapi ya kembali lagi dengan perjanjian di awal,” jelasnya.
Adapun surat teguran mulai diberikan sejak 27 Oktober 2020, dan akan dilakukan secara bertahap sebanyak tiga kali.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar
