KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sejak Oktober 2020 lalu, Ratusan Warga RT 06 dan RT 09 Kelurahan Api-api, Bontang Utara terpaksa harus menunaikan ibadah salat 5 waktu dan salat Jumat di dalam bangunan sekolah TK. Bahkan tak jarang sampai ke pelataran sekolah.
Pasalnya, masjid Al-Hidayah tempat mereka biasanya melakukan ibadah, dibongkar total karena sedang dilakukan renovasi. Dibongkarnya masjid tersebut, karena terendam saat banjir.
Masyarakat dan takmir mengharapkan pemerintah dapat mengalokasikan anggaran pembangunan masjid berukuran 20×20 itu, sehingga pembangunan segera dilajutkan kembali.
“Semoga secepatnya bisa dilanjut. Kami bersama masyarakat siap berpatisipasi membantu menyelesaikan pembangunan, agar masjid bisa ditempati kembali,” jelas Ketua takmir masjid Al-Hidayah, Anwarudin, Selasa (5/1).
Diketahui, tahun 2020 lalu sebelum pandemi Covid-19, Pemkot Bontang menggelontorkan dana sebesar Rp 2 miliar. Kendati demikian, dana tersebut mengalami recofusing saat pandemi, sehingga tersisa Rp 900 juta. Kemudian ditawar oleh pihak kontraktor menjadi Rp 713 juta.
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam mengatakan dana sebesar Rp 713 juta tersebut hanya digunakan untuk pemasangan 64 titik tiang pancang, dengan kedalaman 14 meter. Untuk pembangunan secara keseluruhan, diproyeksikan menelan dana sebanyak Rp 9 miliar.
“Kami berjanji akan memprioritaskan kelanjutan pembangunan masjid ini. Itu akan kami usahakan masuk di anggaran 2021,” ujar Rustam saat melakukan kunjungan bersama jajaran Komisi II dan Komisi III DPRD Bontang.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar