Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Kebiasaan “Ngedot” Bikin Gigi Anak Tonggos, Benarkah?

KITAMUDAMEDIA – Beberapa anak usia di bawah tiga tahun memiliki kebiasaan ” ngedot” atau mengisap susu lewat botol isap. Sebagian orangtua meyakini kebiasaan ngedot berpotensi bikin anak memiliki gigi tonggos ketika tumbuh besar. Benarkah demikian?

Gigi tonggos memang merupakan salah satu jenis maloklusi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal. Meski begitu, punya kebiasaan ngedot tidak berarti membuat seorang anak pasti memiliki gigi tonggos kelak.

“Pada anak di masa pertumbuhan, gigi tonggos ini lebih cepat karena tekanan dari dalam ke luar akibat gerakan empeng itu, itu menyebabkan rahang maju,” kata Prof Heriandi.

Normalnya, anak masih mengedot atau mengempeng sampai berusia 2,5 tahun. Namun, jika lebih dari itu, menurut Prof Heriandi sebaiknya dicegah agar giginya tidak tonggos. Meskipun, ada faktor lain yang menyebabkan gigi tonggos misalnya kebiasaan buruk dan faktor psikologis.

Jika penyebab sering ngempeng karena anak merasa kurang disayang, maka orang tua perlu lebih memperhatikan si kecil. Sebaliknya, jika penyebabnya karena kebaisaan buruk, harus dibawa ke dokter gigi dan dipasangkan alat creed yang diletakan di mulut.

“Jadi kalau anak mau gigit-gigit kan gak enak, sehingga dapat mengganggu kebiasaan tersebut. Tapi, harus dengan konsultasi dokter terlebih dahulu karena alatnya tidak hanya creed, melainkan banyak alat,”

Ia menambahkan, ngedot atau ngempeng mungkin menjadi kebiasaan yang tak terhindarkan untuk dilakukan seorang anak. Namun, orangtua perlu menghentikan kebiasaan itu secara perlahan agar kelak gigi anak tidak tonggos.

“Periode transisi itulah di mana orangtua mesti pintar-pintar supaya tidak menyebabkan goncangan pada anak dan tidak menyebabkan giginya tonggos,” kata Benny.

Dapat merusak gigi

Kebiasaan minum susu yang dilakukan anak sebelum tidur sebetulnya juga tidak dianjurkan. Benny menambahkan, biasanya orangtua memberikan susu ketika anak sulit tidur di malam hari dan tak jarang anak tertidur sambil minum susu.

Kebiasaan tersebut sangat buruk karena bisa mengakibatkan karies botol susu atau gigi berlubang yang dipicu kebiasaan anak menyusu, baik ASI maupun susu formula. Namun, kebiasaan tersebut menimbulkan masalah gigi ketika tidak dibarengi dengan praktik kebersihan gigi yang baik.  

“Untuk mencegahnya jangan memberikan susu pada saat anak tidur. Begitu anak sudah ada gigi, anak juga harus mulai diajarkan menjaga kebersihan giginya,” papar Benny. (Redaksi)

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply