KITAMUDAMEDIA, Bontang – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bontang angkat bicara terkait pelaksanaan Bontang silent yang dinilai kurang berpihak kepada para pelaku usaha.
Ketua HIPMI Bontang, Amriadi mengatakan kebijakan pemerintah Provinsi Kaltim yang diteruskan pemkot Bontang, dengan menetapkan Sabtu – Minggu silent, dimana semua warga harus stay at home, pelaku usaha diminta tutup adalah keputusan yang kurang tepat. Dengan menghentikan aktifitas warga diyakini Amriadi tidak seketika mampu menghentikan penyebaran virus covid-19, malah justru membuat perekonomian hampir berhenti total.
” Kalau dari segi prokes yang dilakukan pemerintah ini mungkin sudah tepat tapi belum maksimal, karena masa inkubasi virus bukan cuma 2 hari terus bisa distop. Kalau dari segi ekonomi, hampir berhenti total, jadi kurang tepat, ” paparnya.
Amriadi berharap pemerintah segera mengevaluasi penerapan Bontang silent jika masih diberlakukan pekan depan. Pelaku usaha sebaiknya tetap diizinkan berjualan dengan sistem online atau hanya melayani take away, termasuk pasar tradisional diberi kebijakan tetap buka dengan pengaturan pembatasan khusus. Sehingga warga tetap bisa stay at home dan perekonomian tetap bergerak.
” Biarkan pelaku usaha tetap buka, apa lagi yang jual makanan atau cafe, bisa buka tapi online atau hanya take away, jadi para ojek online atau kurir tetap bisa dapat kerjaan. Kalau pasar buka dengan pembatasan, diatur saja mekanismenya. Jadi perekonomian tetap bisa jalan, kita juga tetap bisa diam di rumah, ” ungkap Ketua HIPMI BontangBontang kepada redaksi kitamudamedia. com, Minggu (07/02/2021). (Redaksi KMM)
Editor : Kartika Anwar