KITAMUDAMEDIA, Balikpapan – Ambo Asse (41), pemancing asal Balikpapan yang hilang di laut, beberapa hari lalu, akhirnya ditemukan. Namun sayang, pria paruh baya itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Tubuhnya hancur karena membusuk.
Penemuan ini bermula dari informasi adanya sesosok mayat di perairan Teluk Balikpapan yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A atau Basarnas Balikpapan pada Sabtu (24/4) pagi. Dari laporan tersebut, Basarnas segera mengerahkan personelnya untuk mendatangi lokasi mayat itu.
“Yang pertama kali menemukan adalah nelayan. Saat ditemukan tubuh korban sudah hancur,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Octavianto.
Tim search and rescue (SAR) tiba di lokasi tersebut pukul 10.30 Wita. Setibanya di sana, tim langsung melakukan evakuasi. Mayat tersebut dimasukkan ke dalam kantong jenazah. Kemudian dibawa ke dermaga di Balikpapan. Setelah itu dibawa lagi ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo untuk divisum.
“Dari pakaian yang dikenakan korban, keluarganya memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Ambo Asse,” ungkap Octa – panggilan Octavianto.
Setelah proses visum selesai, jenazah Asse dibawa ke rumahnya di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur. Kemudian jenazah tersebut dikebumikan oleh pihak keluarga. “Dengan telah ditemukannya korban, maka operasi pencarian ini resmi ditutup,” terang Octa.
Diberitakan sebelumnya, pada Sabtu dini hari, 17 April 2021, Asse bertemu dengan rekannya, Junaidi (38), di tempat pelelangan ikan Manggar. Dari situ, mereka berangkat ke tengah laut menggunakan kapal kelotok untuk memacing ikan selama beberapa hari.
Dua hari kemudian, Senin malam, 19 April, mesin kapal yang ditumpangi Asse dan Junaidi rusak di Perairan Telake, Kabupaten Paser. Mereka lantas menunggu kapal lain datang untuk memberi bantuan. Di saat menunggu ini, Asse memancing ikan lagi.
Namun, tiba-tiba, benang pancingannya tersangkut di mesin kapal. Asse kemudian menyebur ke laut untuk memperbaiki pancingannya. Mulai saat inilah Junaidi tak pernah lagi melihat Asse. Junaidi lalu membuat layar menggunakan kain. Ia lalu belayar ke Penajam. Di sana ia melaporkan hilangnya Junaidi di laut kepada aparat keamanan.
“Korban ditemukan sekitar 35 nautical mile dari titik pertama kali dinyatakan hilang,” kunci Octa.
Reporter : Adi
Ediitor : Kartika Anwar