Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Swalayan Tak Sesuai Izin, Disoroti Komisi II DPRD Bontang

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Maraknya swalayan modern atau sejenis waralaba yang berkamuflase seperti toko swalayan biasa disoroti Komisi II DPRD Bontang.

Kasi Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP), Doddy Rosdian menjelaskan dari 7 waralaba yang mengajukan izin, hanya ada 3 toko yang izin usaha sesuai dengan peruntukannya.

“Sementara 4 lainnya, pengajuan awal perizinannya hanya toko biasa,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPRD Bontang, Selasa (19/10/2021).

Doddy merinci, 4 swalayan yang dimaksud diantaranya, Indomaret HMT dan Alfamidi di Jalan HM Ardans Pisangan Bontang Selatan, Indomaret di Jalan R Suprapto Bontang Utara, dan Indomaret Lok Tuan Jalan Slamet Riadi Bontang Utara.

Dikatakan Doddy berbagai upaya telah dilakukan oleh pihaknya, termasuk pemberian surat teguran, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari ke 4 Swalayan tersebut.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi II, Nur Salam mengatakan jika prinsip usaha yang dipakai toko modern itu tidak sesuai dengan izinnya, maka pemerintah wajib menegur.

“Mestinya ada penegakan aturan, izin tokonya, toko biasa. Tapi isinya Indomaret, wajib ditegur. Karena itu namanya berkamuflase menghindari penarikan retribusi,” tegasnya.

Artinya ada proses penipuan perizinan, sambungnya, itu yang harus perhatikan. Jika nyata di Peraturan Wali Kota nomor 34 tahun 2018 mengatur pembatasan pemberian izin berdirinya franchise, sebaiknya aturan itu direvisi.

“Kalau itu membuat ekonomi kita bagus, ada potensi PAD di dalamnya dibuka saja, agar tidak lagi penipuan perizinan,” tutupnya.

Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply