Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Berbas Pantai, Kawasan dengan Stunting Tertinggi Se-Bontang, Capai 43 Persen

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Berbas Pantai merupakan wilayah dengan kasus stunting anak tertinggi di Kota Bontang, yakni mencapai 43 persen. Angka tersebut menjadi acuan pemerintah Kota menunjuk kawasan pesisir tersebut sebagai target pengawasan penurunan angka stunting  anak.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bahtiar Mabe, data tersebut menjadi latar belakang pemilihan Berbas Pantai sebagai lokasi kampung percontohan penurunan stunting. Melihat dari persentase kasus stunting di wilayah tersebut memang paling tinggi jika dibandingkan 14 Kelurahan lainya.

“Berbas Pantai ini kalau berdasarkan data yang kami miliki, memang paling tinggi stuntingnya, sekitar 43 persen, dibandingkan Kelurahan lain,” ungkapnya saat ditemui sejumlah media, seusai peresmian kampung percontohan penurunan angka stunting, di Berbas Pantai, Jumat (22/10/2021).

Kata Bahtiar, angka itu cukup mencengangkan baginya, karena jika melihat dari letak geografisnya Berbas Pantai kaya akan sumber gizi, seperti ikan, namun daerah itu yang tertinggi kasusnya.

“Kami akan analisa lagi apa permasalahan utamanya, karena disini agak aneh, kaya sumber gizi tapi stuntingnya tinggi,” bebernya.

Meski demikian, dijelaskan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang , Jamila Suyuti secara global, Dinkes mencatat terjadi penurunan angka stunting anak di Kota Bontang, sekira 1,28 persen dari tahun 2020 ke 2021. Terinci  untuk tahun 2020 angka stunting mencapai 20,93 persen dan pada tahun 2021 turun menjadi 19,65 persen.

 “Meskipun mengalami penurunan tapi belum mencapai target Kota Bontang di tahun 2021 itu 18 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan jika secara indikator kita mengalami penurunan namun masih perlu adanya kerjasama dengan stakeholder terkait untuk percepatan penurunan angka stunting.

“Targetnya di tahun 2024 kita sudah mencapai 14 persen,” tandasnya.

Menanggapi soal itu, Wakil Wali Kota Najirah mengatakan pemerintah akan berupaya mengentaskan persoalan tersebut dengan menyiapkan beberapa langkah. Seperti, membentuk tim pendampingan di masing-masing Kelurahan, peningkatan ketersedian pangan berbasis sumber daya lokal yang berkualitas, dan terjangkau, peningkatan sarana prasarana air bersih dan perlindungan perempuan dan anak.

“Kami yakin dengan langkah-langkah yang disiapkan angka stunting di Bontang bisa ditekan turun sesuai target yang dicanangkan Pemerintah pusat, 14 persen di 2024,” jelasnya.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan sudah berkomitmen dengan Pemkot untuk membangun dapur sehat atasi stunting.

“Upaya itu dilakukan untuk membangun gizi seimbang, karena kunci sukses penyelesaian stunting salah satunya adalah makanan bergizi,” pungkasnya.

Reporter : Kartika Anwar

Editor : Redaksi

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply