KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anggota Komisi II DPRD Bontang, Nursalam menilai aksi blokir truk CPO oleh Ormas Gerdayak, di Jalan Soekarno-Hatta, kemarin (25/10/2021). Efek kurangnya perhatian perusahaan pengolah sawit kepada masyarakat.
Menurutnya, gerakan itu tidak akan muncul jika PT Energi Unggul Persada (EUP) peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya pada persoalan pemberdayaan tenaga kerja lokal, namun juga bertanggung jawab atas rusaknya jalan di Bontang Lestari dampak dari aktivitas truk CPO itu.
“Saya kira ini puncak dari kekesalan mereka (masyarakat), Ini pelajaran buat perusahaan tentang sense of crisis terhadap lingkungan sekitar,” ucapnya saat ditemui media, Senin (25/10/2021).
Dikonfirmasi terpisah, Asisten Manager External Relations PT EUP, Jayadi mengaku, menyayangkan aksi yang dilakukan, karena sejauh ini ia merasa perusahaannya sangat terbuka dalam berkomunikasi, pun tuntutan dari masyarakat selalu diberi tanggapan.
Dampaknya, dari aksi itu aktivitas dari perusahaan terganggu, dan ada kerugian yang harus ditanggung.
“Cara itu tidak bisa dibenarkan, kalau memang mau cari kerja harus berkomunikasi dengan baik, tidak dengan menutup jalan,” ungkapnya saat ditemui Kitamudamedai.com di Polres Bontang.
Namun, terkait proposal vendor keamanan di perusahaan yang mereka ajukan memang belum bisa dipenuhi, karena pihaknya masih menunggu hasil keputusan dari pimpinan perusahaan di Jakarta.
“Ia memang ada usulan mereka terkait vendor security, tapi itu tidak bisa langsung kami juga masih menunggu jawaban dari pusat,” pungkasnya.
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar