KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang menargetkan dalam 5 tahun kedepan bisa menurunkan kawasan kumuh hingga 20 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bontang, Nony Agetha dalam kegiatan wenibar Lokarya program Kota Tanpa Kumuh (Kumuh), kemarin.
Menurut, Nonny berdasarkan surat keputusan (SK) Wali Kota No 188.45/509/PKPP/2020 menjelaskan luas kawasan kumuh Kota Bontang sebesar 73,6 hektar yang terdiri dari 7 kawasan, yang meliputi, Kelurahan Telihan dan Kanaan, Kawasan Tanjung Limau yang mencakup wilayah Kelurahan Bontang Baru dan Gunung Elai.
Pesisir Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kawasan Pantai Harapan Kelurahan Berbas Pantai, Kampung Nelayan Selambai dan Kampung Mandar Kelurahan Loktuan, serta Bontang Kuala.
Namun, Nony mengungkap dari proses kolaborasi program kotaku dan pemkot yang telah berjalan dalam beberapa tahun berjalan, berhasil menekan hingga 5,37 hektar kawasan kumuh di titik target kampung Selambai.
“Artinya keyakinan untuk mencapai titik 20 persen di 2026 sangat besar, karena itu dalam RPJMD Kota angka yang kami masukan 68,19 dari ” ucap Nony.
Harapannya seluruh stakeholders yang terkait bisa sama-sama berjuang, punya komitmen untuk mewujudkan target tersebut, disamping program Kotaku juga tetap didorong terus berjalan. Selain itu, tidak ada lagi muncul kawasan kumuh baru.
Menyambung hal itu, Koordinator Kota 03 Bontang, Gery Sutanto, mengatakan terdapat sejumlah wilayah kumuh yang menjadi sasaran.
Setidaknya dari 8 kelurahan yang ditargetkan mendapatkan penanganan program kotaku, 3 diantaranya sudah berjalan ditahun 2021 ini.
“Tahun ini ada tiga lokasi yang mendapat penanganan Kotaku. Di wilayah Selambai, Bontang Kuala, dan Berbas Pantai,” kata Gery.
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan perencanaan ini kerap dilakukan untuk wilayah yang perlu dilakukan revitalisasi atau perbaikan.
Program ini akan terus diajukan ke pemerintah pusat. Pihaknya berharap, pada 2022 Bontang kembali mendapatkan kucuran anggaran untuk penanganan kawasan kumuh.
Tidak hanya dari anggaran pemerintah pusat, ia juga berharap pemkot Bontang juga turut andil, dengan mengalokasikan anggaran untuk program kotaku.
“Tidak mesti penanganan. Bisa juga pencegahan seperti penyadaran ataupun sosialisasi ke masyarakat,” pungkasnya
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar