KITAMUDAMEDIA, Bontang – Puluhan orang eks karyawan Hotel Equator lakukan aksi demo tutup Jalan Pupuk Raya 1, Rabu (8/12/2021). Mereka menuntut pembayaran pesangon sebesar Rp 4,1 miliar.
Penanggung jawab aksi Supriadi dari Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak, Gas Bumi dan Umum (FSP-KEP) Bontang, mengatakan aksi ini kesekian kalinya dilakukan untuk menuntut pembayaran hak pesangon 52 orang eks karyawan Hotel Equator yang belum terbayarkan sejak 2016.
Ia mengungkapkan segala cara sudah ditempuh, dari proses mediasi, hingga proses hukum lewat Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) telah dilewati.
Pada tahun 2018 PHI telah mengeluarkan keputusan yang memenangkan gugatan 52 orang eks karyawan Hotel Equator yang menyatakan PT Kaltim Equator sebagai perusahaan pengelola harus bertanggung jawab dengan membayarkan uang pesangon mantan karyawannya sebesar Rp 4,1 miliar
“Putusan PHI itu sudah keluar sejak 2018, tetapi hingga kini belum ada kejelasan. Maka kami turun melakukan aksi lagi hari ini,” jelasnya.
Lebih lanjut Supriadi mengungkapkan aksi yang ia lakukan sebenarnya dipusatkan tepat di depan Hotel Equator, namun pihak pengamanan dari Polres Bontang dan PT Pupuk Kaltim tidak memberikan ruang dengan alasan Objek Vital Negara.
Dirinya pun menegaskan jika tuntutan mereka belum ada jawaban dari pihak PT Kaltim Equator, ia bersama puluhan orang lainnya akan tetap bertahan sampai ada kejelasan, dan berjanji akan melakukan aksi susulan selama 1 minggu kedepan.
“Kami masih negosiasi, hari ini harus ada kejelasan. Jika tidak, kami akan layangkan surat kembali untuk melakukan aksi yang sama seminggu,” pungkasnya.
Hingga berita ini turun, aksi masih terus berlanjut dan massa aksi mencoba duduk tepat di depan barikade polisi dan pihak pengamanan PT Pupuk Kaltim.
Sementara itu, perwakilan PT Kaltim Equator tidak terlihat di lokasi aksi. Redaksi kitamudamedia.com tengah berupaya menghubungi pihak perusahaan untuk mendapatkan konfirmasi.
Untuk masyarakat Guntung dan sekitar yang ingin melintas dihimbau melalui jalan alternatif Jalan NPK Pelangi dan Jalan Ir Suratman
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar
