KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pedagang ecer atau pelaku usaha pom mini di Kota Bontang mengeluhkan sulitnya membeli BBM jenis pertalite, sebab kini jumlah pembelian dibatasi.
Alhasil, tak sedikit para pedagang ecer terpaksa tutup lebih awal, bukan karena ramai pembeli, namun ketersedian stok yang sedikit.
Salah seorang pengusaha SPBU alias Pom mini, S(52) mengaku selama ini dirinya selalu membeli BBM jenis pertalite untuk kelangsungan usahanya ke SPBU dengan menggunakan jerigen. Namun setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu mengatur terkait jumlah pembelian untuk setiap masyarakat, dirinya tak diperbolehkan lagi membeli BBM dalam jumlah banyak.
“ Saya mulai jualan kurang lebih sudah satu tahun mba, sehari-harinya suami saya yang ke pom menggunakan mobil pick up dan jerigen kosong yang nantinya saya salin di botol ini, dulu tidak ada batasannya, mau beli berapa liter pun bisa, tetapi pas kebijakan itu muncul, mobil maksimal 40 liter motor 50 ribu, waduh jadi susah mba kalau mau nyetok banyak, belum lagi nomor plat kendaraan dicatat, jadinya susah kalau mau bolak-balik ngantri, hal hasil suami saya pake sistem pindah-pindah, pagi di pom akawi, siangnya di kilo enam, sorenya di Tanjung laut, kalau gak gitu mba, gak bisa nyetok dan gak bisa jual banyak, “ kata S,Senin (22/08/2022).
Senada, J (48) yang juga pengusaha pom mini mengaku dalam sehari bisa dua atau tiga kali, antre di SPBU besar untuk membeli BBM.
” Saya ke SPBU bawa jerigen mau membeli 100 liter tetapi hanya diberi 40 liter saja, jelas-jelas itu sangat sedikit mba, belum lagi katanya satu hari hanya boleh membeli satu kali saja, ya sudah saya pakai lah sistem pindah-pindah, paginya beli di Akawi, sorenya di Tanjung Laut, kalau gak gitu stok yang saja jual sangat sedikit mba, “ ujar J.
Ayu (23) seorang pengendara motor mengaku, ketersediaan BBM di Pom mini dan di beberapa pedagang ecer dirasakan memudahkan masyarakat yang kehabisan bensin dan jauh dari SPBU.
” Kalau saya pribadi, jujur sering kehabisan bensin dan mau beli di SPUB kan jauh ya, belum lagi kalau antre atau pom nya tutup, mau tidak mau saya harus dorong motor sampai ke pedagang ecer yang buka, jadi dengan kehadiran pedagang ecer ya sangat membantu sekali sih menurut saya mba, walaupun harganya sedikit berbeda dari harga di pom, tetapi pedagang ecer bisa saya temui dimana saja dan tidak ngantri, ” ucap Ayu.
Dikonfirmasi terpisah, Admin SPBU UD Akawi, Tri menyebutkan pembatasan pembelian BBM Subsidi jenis pertalite diberlakukan untuk seluruh masyarakat tanpa terkecuali termasuk pengusaha pom mini atau pedagang ecer BBM.
“ Untuk pemberlakukan Pertalite semua sama mba, motor Rp 50.000 Ribu dan mobil Rp 306.000 atau 40 liter, “ katanya.
Reporter : Octa Fadillah
Editor : Kartika Anwar
