KITAMUDAMEDIA, Samarinda – Sosialisasi terkait Kurikulum Merdeka sudah dilaksanakan di Kalimantan Timur (Kaltim). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud Kaltim), Muhammad Kurniawan mengatakan bahwa kurikulum tersebut menjadi pengganti kurikulum 2013.
Dia juga menyampaikan bahwa kurikulum merdeka ini sudah disosialisasikan. Kurniawan menyatakan, setuju bahwa kurikulum tersebut memberi kebebasan bagi siswa maupun pengajar.
“Siswa dan pengajar bisa bebas sesuai potensi masing-masing sekolah. Jadi mereka bisa berkreasi,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai pengganti Kurikulum 2013, tentu Kurikulum Merdeka jadi hal yang baru bagi para siswa dan pengajar. Meski sudah ada sosialisasi, namun tidak memungkiri akan ada kebingungan bagi siswa dan pengajar. Sehingga pihaknya berkomitmen untuk terus menyosialisasikan Kurikulum Merdeka agar bisa terlaksana.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, ini bisa kami laksanakan. Memang kalau melihat geografis (di Kaltim) daerahnya berjauhan. Misalnya seperti di Kubar dan Mahulu. Kurikulum ini kan ada keharusan mengisi aplikasi secara digital, ini jadi hambatan kami,” jelas Kurniawan.
Mengakui adanya hambatan tersebut, maka Disdikbud Kaltim akan mencari solusi untuk mengatasi hambatan yang ada.
“Sebab digitalisasi sangat berkaitan erat dengan kurikulum itu. Sehingga penerapannya juga dilaksanakan perlahan,” ucapnya.
Diketahui di Kaltim masih ada beberapa daerah yang belum ada akses untuk internet alias titik blank spot. Disdikbud Kaltim menyoroti hal itu dan berupaya mencari jalan keluar.
“Kami coba nanti untuk daerah-daerah yang susah jaringan, kami akan berkoordinasi dengan Diskominfo ya. Semoga di daerah-daerah itu bisa ada jaringan yang masuk,” tutur Kurniawan.
Dalam Kurikulum Merdeka, penjurusan IPA, IPS, atau Bahasa sudah tidak ada. Tapi diganti dengan peminatan di kelas 11 yang bakal disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi sekolah terkait.
“Kolaborasi dan aktualisasi dari hasil project peserta didik yang akan jadi kunci keberhasilan kurikulum itu,” pungkas Kurniawan. (*)(ADV/DISDIKBUDKALTIM)
Editor : Kartika Anwar