KITAMUDAMEDIA, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur mengadakan sosialisasi Pelajar Penting (Peduli Stunting) beberapa waktu lalu secara virtual (daring) dengan menghadirkan Direktur Kerjasama Ditpenduk BKKBN RI Dr Edi Setiawan sebagai narasumber utama.
“Sangat luar biasa bisa menghadirkan Pak Edi, karena BKKBN bertanggung jawab agar stunting bisa turun. Pak Direktur sangat mengapresiasi, ternyata ada program bagus untuk pelajar. Sehingga ini baru pertama di Indonesia, dari Provinsi Kaltim. Tadi sebagai narasumber dia ingin ini menjadi deskriptif tingkat Nasional,” ucap, Kepala Bidang Pembinaan SMA Mispoyo.
Sosialisasi yang berlangsung selama 3 jam dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA ini turut menghadirkan 117 peserta mulai dari Kepala Sekolah SMA se-Kaltim hingga seluruh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah yang ada di Provinsi Kaltim.
Dengan diadakannya sosialisasi ini, Mispoyo berharap agar seluruh SMA, SMK serta SLB di Benua Etam bahkan Nasional dapat melaksanakan dan mengadopsi kegiatan pelajar penting yang diinisiasi oleh Provinsi Kaltim.
“Tujuannya kan untuk menurunkan angka stunting, karena sankin urgensinya itu. Tadi digelar dan diinisiasi dari kita by webinar. Walaupun tanpa anggaran, kita tidak boleh berhenti. Sosialisasi harus terus digencarkan meskipun melalui daring,” paparnya saat dihubungi media ini beberapa waktu lalu.
Semua pihak dituntut konsisten menurunkan angka stunting di Kaltim dengan berbagai macam inovasi agar bisa mencapai target di tahun 2024 nanti. “Saat ini teknologi kita sudah berkembang pesat, semua sekolah ada internetnya. Tentu, program seperti ini bisa disosialisasikan secara daring. Jadi tidak perlu transportasi dan sebagainya lagi,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Mispoyo mendorong seluruh kepala sekolah SMA dan enam kepala cabang dinas wilayah yang ada di Kaltim untuk mensosialisasikan ini di wilayahnya masing-masing. “Ayo kita sosialisasikan gerakan ini, demi menurunkan angka stunting di Provinsi Kaltim. Kaltim sehat, Indonesia maju,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Kerjasama Ditpenduk BKKBN RI Dr Edi Setiawan memberikan apresiasi dan berharap agar semua provinsi bisa mengadopsi program Pelajar Penting. “Ini pertama kalinya digagas Pak Mispoyo pada Perubahan 2022,” tuturnya.
“Artinya, kalau bisa diangkat di level Nasional bisa menjadi salah satu praktik baik bagi sekolah, kita bisa bersama-sama menjadi salah satu komponen yang dapat mengurangi angka stunting. Menurut saya, program ini berpotensi bisa mengatasi permasalahan stunting di Indonesia,” sambungnya.
Reporter : Dey
Editor : Kartika Anwar