Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Waspada Penyebaran Difteri pada Anak dan Balita, Dinkes Minta Orang Tua Peduli Vaksinasi

KITAMUDAMEDIA,Bontang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada anak khususnya usia dini.

Difteri adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang diawali dengan rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas hingga membengkaknya kelenjar getah bening selaput lendir. Bakteri yang menginfeksi bernama Corynebacterium diphtheria.

Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang Toetoek Pribadi bagi orang tua yang memiliki balita yang belum lengkap vaksinasinya agar segera melakukan vaksinasi di masing-masing puskesmas untuk mengantisipasi dengan penyebarluasan penyakit Difteri.

“Jadi, Dinas Kesehatan secara cepat dan tanggap segera ya dalam upaya pengendalian mencegah penyebarluasan kasus penyakit Difteri sendiri dengan mengadakan vaksinasi bagi anak-anak yang tidak lengkap vaksin Difterinya. Dimulai dari umur lima tahun sampai usia dibawah sembilan belas tahun itu definisi anak. Jadi, lima tahun sampai lima belas tahunan lah itu dilakukan vaksin Difteri,”ungkap Kepala Dinkes Bontang Toetoek Pribadi, saat ditemui redaksi kitamudamedia.com Kamis (12/01/23).

Terkait status penyebaran penyakit difteri yang sudah ada di Kota Bontang, Toetoek mengatakan hingga saat ini belum dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal tersebut akan dibahas bersama nanti.

“Belum bisa ditentukan apakah ini kejadian yang luar biasa atau tidak. Jadi, nanti kami ada menghadap ke pimpinan terlebih dahulu bagaimana kasus penyakit difteri ini untuk kedepannya,” jelasnya.

Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kecamatan, dan Kelurahan untuk melakukan pencegahan terhadap penyebarluasan penyakit difteri. Saat ini untuk penderitaannya sendiri sudah ditangani RSUD Taman Husada Bontang dengan kondisi baik.

Toetoek berpesan kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan dimanapun berada dengan selalu memakai masker. Hal ini, bukan semena-mena berlaku untuk Covid-19 saja, tapi juga kasus penyakit difteri.

“Pesan buat seluruh masyarakat Kota Bontang, tetap dengan pola hidup yang sehat, jangan lupa tetap pada protokol, hindari ruangan tertutup dan berkerumun tetap dengan protokol kesehatan, karena, tidak hanya covid saja, termasuk difteri karena penularannya kan dari percikan itu jadi tetap dengan masker,” imbaunya.

Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program imunisasi wajib pemerintah Indonesia. Imunisasi difteri yang dikombinasikan dengan pertusis (batuk rejan) dan tetanus ini disebut dengan imunisasi DTP. Sebelum usia 1 tahun, anak diwajibkan mendapat 3 kali imunisasi DTP. Cakupan anak-anak yang mendapat imunisasi DTP sampai dengan 3 kali di Indonesia, pada tahun 2016, sebesar 84%. Jumlahnya menurun jika dibandingkan dengan cakupan DTP yang pertama, yaitu 90%

Reporter : Amel
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply