Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Dewan Keluhkan Kondisi Gudang Farmasi Kesehatan

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Komisi I DPRD turun lapangan memantau kondisi gudang farmasi kesehatan di Jalan Awang Long, Selasa (7/2/2023). Namun ketika berada di lapangan banyak temuan yang memprihatinkan. Wakil Ketua Komisi I Raking menilai ada beberapa kardus yang ditempatkan di lantai bangunan.

“Gudangnya harus ditambah lagi ini. Supaya tidak ditumpuk seperti itu,” terangnya. Bahkan obat kedaluwarsa justru dibiarkan begitu saja. Berada di ruang terbuka samping gudang. Kondisi ini membuat Anggota Komisi I Abdul Haris khawatir. Pasalnya limbah medis demikian selayaknya dimusnahkan. Karena dapat mencemari lingkungan. Tidak dibiarkan begitu saja.

“Ini seperti tempat pembuangan sampah,” sebutnya.
Sementara Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Ahmad Hamid menyatakan kardus yang berada di lantai itu bukan seluruhnya di dalamnya berisi obat. Salah satunya mencakup barang habis pakai. Kalau barangnya demikian tidak menjadi masalah.

“Ada juga alat pelindung diri (APD) sisa untuk penanganan covid,” ujarnya. Jikalau ada kardus obat yang berada di lantai, barang tersebut rencananya mau dikirim ke puskesmas. Petugas pun telah mengambil sebelumnya dari rak obat. Kemudian melakukan pemilahan. Sehingga secara ketentuan penyimpanan itu sesuai standar. Termasuk suhu ruangan juga dipantau. Tidak boleh terlalu lembab atau panas.

“Rencananya itu mau diantar ke puskesmas,” papar dia. Sementara obat kedaluwarsa yang dibiarkan di ruang terbuka itu dikarenakan bangunan untuk penyimpanan baru jadi. Rencananya Jumat nanti barang itu hendak dipindahkan. Sembari menunggu proses pemusnahan dengan incenerator.

Masalahnya di Bontang hanya ada dua yang memiliki alat tersebut. RSUD dan RS Pupuk Kaltim. Biasanya Dinkes mengirimkan limbah medis tersebut ke RSUD. Mengingat biayanya relatif lebih murah yakni Rp 22 ribu per kilogram. Akan tetapi saat ini incinerator di RSUD Taman Husada rusak sejak akhir tahun.

“Kalau di tempat lain biayanya lebih mahal. Tidak sesuai dengan pagu anggaran kami. Limbah medis itu harus dimusnahkan karena kategori berbahaya,” pungkasnya. (Redaksi)

Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply