Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Kemenkes: Penularan Covid-19 Usai Lebaran Mungkin Terjadi

KITAMUDAMEDIA– Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan penularan kasus virus corona (Covid-19) setelah Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah kemungkinan masih terjadi.

“Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat, jadi karena covid itu masih ada maka kemungkinan terjadinya penularan (pasca lebaran) itu ada,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Senin (17/4).

Syahril menyebut terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan kasus Covid-19. Pertama, virus corona varian lama. Kedua, subvarian Omicron XBB 1.16 alias Arcturus.

“Bisa karena varian yang lama, kalau varian lama masih ada. Atau yang kedua ada sub atau varian baru. Jadi itu dua kemungkinan,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini varian Arcturus baru teridentifikasi tujuh kasus di Indonesia. Jumlah ini masih sedikit dibandingkan dengan negara lain. Syahril mengungkap tiga subvarian yang kini mendominasi di tanah air yakni XBB, XBB.1, BQ.

“Nah untuk Arcturus ini belum masuk (mendominasi) karena kan cuma tujuh, kita tunggu aja nanti,” katanya.

Syahril mengaku telah menyiapkan mitigasi dan antisipasi untuk mencegah penularan virus Covid-19. Ia berharap dengan berbagai upaya yang telah ditempuh itu, angka kematian akibat Covid-19 tak meningkat.

“Bisa saja terjadi peningkatan kasus tetapi kita berharap parameter yang lain itu tetap terkendali, contohnya BOR tidak banyak yang dirawat di rumah sakit, tidak banyak yang meninggal,” katanya.

Lebih jauh, Syahril menyebut subvarian Arcturus kini masih dalam kategori di bawah pengawasan lantaran belum ada lonjakan kasus.

“Varian ini (Arcturus) belum masuk variant of concern masih dalam Under monitoring ya tadi, kasusnya tidak meningkat. Tapi penyebab kematian, kemudian di rawat inap atau BOR rumah sakit belum signifikan,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan mobilitas masyarakat pada momen hari raya Idulfitri dan tahun baru tidak menyebabkan lonjakan kasus virus Covid-19 di Indonesia.

Oleh sebab itu, Kemenkes tak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada momen Hari Raya Idulfitri tahun ini.

“Kalau ditanya ‘Pak kenapa sih sekarang kok mau lebaran dibuka bebas?’ Ya kita tahu secara scientific kenaikan kasus enggak ada yang disebabkan oleh lebaran atau tahun baru,” kata Budi dalam acara pertemuan Menkes dengan sembilan koalisi pendukung RUU Kesehatan di gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (17/4).

Budi mengatakan kenaikan angka kasus Covid-19 disebabkan oleh virus dengan varian baru. Adapun virus varian baru yang kini tengah merebak di Indonesia yakni subvarian Omicron XBB 1.16 alias Arcturus.

“Disebabkannya oleh varian baru. Nah varian baru kita, kita udah tau Arcturus sudah masuk. Udah sekitar tiga minggu masuk. Dan sekarang menyebar, akan naik,” ujarnya.

Editor : Redaksi KMM

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply