KITAMUDAMEDIA, Bontang – Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim meninjau lokasi kejadian salah satu warga diterkam buaya beberapa hari lalu perairan Guntung,Jl. Tari Gantar RT. 08 Kelurahan Guntung, Pada Minggu (12/8/2023).
Dikatakan Kepala Seksi Wilayah II Tenggarong BKSDA Kaltim Suriawati, kebiasan warga memberikan makan satwa liar akan menjadi kebiasaan satwa untuk selalu selalu mendatangi tempat dimana dia diberi makan.
“ Satwa jika diberi makan akan terus datang, maka dari itu harusnya jangan pernah memberi makan satwa liar,” ucapnya kepada awak media, Minggu (12/8/2023).
Ia juga menyampaikan, selain memberikan makan, salah satu pemicu buaya muncul yaitu bisa jadi habitatnya terganggu.
“Bisa jadi habitatnya terganggu makanya dia mencari tempat yang aman,” katanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pada dasarnya satwa liar memiliki sifat liar, kapanpun bisa menyerang.
“Namanya satwa liar, walaupun dikatakan jinak, tapi kita tidak tahu kapan naluri liarnya muncul, maka dari itu jangan pernah memberi makan satwa liar dalam bentuk apapun,” pungkasnya.
Di akhir ia menyampaikan, pihak BKSDA saat ini masih mengumpulkan informasi di tempat kejadian, seperti apa keputusan selanjutnya masih akan dirembukan terlebih dahulu.
“ Kita akan sampaikan informasi yang didapat hari ini untuk nanti di rembukkan dan mencari solusi bersama-sama dan juga kami masih menunggu panggilan dari pemerintah Kota Bontang untuk melakukan rembuk bersama,” ungkapnya.
Sebelumnya, Seorang ibu rumah tangga bernama Fitri Ramadani (27) yang merupakan warga guntung tersambar buaya saat hendak menghampiri suaminya yang sedang menguras air kapal, Selasa (8/8/2023) sekira pukul 22.00 wita (malam).
Berdasarkan informasi korban mengalami luka yang cukup parah tepat di bagian paha kanannya bahkan suaminya pun juga ada luka bagian kakinya ketika mencoba untuk menyelamatkan istrinya pada saat terseret 10 meter dari lokasi awal ke perairan.
Reporter : Yulia. C
Editor : Kartika Anwar
