KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pendapatan Asli Daerah (PAD) saat ini belum mencapai 20 persen, Anggota DPRD Kota Bontang, Nursalam menyarankan Pemerintah Kota Bontang (Pemkot) untuk mendepositokan kas daerah ke Bank.
Anggota DPRD Kota Bontang Nursalam mengatakan, PAD belum mencapai 20 persen,
ukuran maksimal jika PAD bisa mencapai 20 persen, sementara PAD Kota Bontang masih berada di kisaran 12 persen masih jauh dari harapan.
“PAD kita masih jauh dari harapan masih berada di 12 persen, sementara dikatakan maksimal jika PAD berada di 20 persen,” ucapnya pada rapat paripurna, Jumat (18/8/2023).
Lebih lanjut, salah satu yang membuat PAD jauh dari maksimal yaitu belum adanya perjanjian kinerja antara walikota dengan 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Retribusi dan Pajak, OPD selama ini hanya diberikan tugas untuk mencari hal yang dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) , tetapi tidak memiliki target yang ditetapkan besarannya.
“Maka penting bagi kita (walikota) agar cepat membuat komitmen kinerja kepada 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk hasil PAD kita, jadi target harus terpenuhi,” ucapnya.
Dikatakan Nur Salam, potensi pendapatan kas daerah Kota Bontang tahun ini nyaris hilang setengah miliar, karena uang PAD bersama SiLPA (selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran) hanya disimpan begitu saja di kas daerah secara giro.
“Padahal jika kita manfaatkan dalam deposito maka uang 300-400 sekian bisa menghasilkan sekitar 7 miliar, karena jika dikalikan dengan bunga deposito 3,4 persen dari total kemarin di bagi 7 bulan maka tentu luar biasa, kalah dengan hasil penyertaan modal sebesar 60 dan 63 miliar kita dapatkan setahun itu bekisar 2.5 M, turun lagi sekitar 600 juta.”
Ia juga mengungkapkan, selama deposito tidak bertentangan dengan aturan tidak masalah jika Kas Daerah didepositokan ke bank, dalam PP tentang peraturan daerah dan uud nomor 3 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah diberikan kewenangan sepenuhnya kepada daerah untuk mendefisitkan uang yang belum terpakai sepanjang tidak mengganggu likuiditas keuangan daerah.
“Nah uang kita ini tidak dimanfaatkan dan tidak mengganggu likuiditas keuangan kita, sangat disayangkan jika tidak didepositokan, kita kehilangan kurang lebih 7 miliar”, imbuhnya.
Di akhir ia berharap, kedepannya mohon ini menjadi perhatian, karena kalau kita hanya berharap pada potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD susah, “Kita ini tidak memiliki hotel yang cukup banyak, kita tidak memiliki sumber-sumber PAD dari sektor pariwisata kita hanya bisa mengandalkan deposito sepanjang uang kita ini tidak dipergunakan”. tutupnya.
Reporter : Yulia. C
Editor : Kartika Anwar