KITAMUDAMEDIA, Bontang – Melihat tingginya kasus kanker di Kota Bontang, Forum Muslimah Bontang (FMB) gelar diskusi dengan tema islam mencegah kanker serviks, pada Sabtu (9/9/2023).
Dalam diskusi yang berlangsung di Cafe Gammi Cobek Bontang Kuala, menghadirkan dua narasumber, yaitu dr. Dara Meutia Ayu Febrina, Sp.OG ( Spesialis Obstetri & Ginekologi) dan Aktivis Dakwah Bontang Adiah Murwidiaswati.
Dara mengatakan, ada sekitar 120 orang yang menderita kanker di kota Bontang dan 30% persennya yaitu kanker serviks dan kanker payudara.
“Masih lumayan tinggi kasus kanker di Kota Bontang, ini bisa disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat perihal kanker,” ucapnya.
Secara medis cara mencegah kanker serviks yaitu, rutin melakukan pemeriksaan sedini mungkin, seperti melakukan tes pap smear yang bisa dilakukan 1 sampai 3
kali dalam setahun, melakukan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) mulai dari usia 9 tahun hingga 40 tahun.
“Lebih baik melakukan tes papsmear 1 sampai 3 kali dalam setahun hingga sampai usia 70 tahun,” paparnya.
Banyak pertanyaan apakah kanker bisa sembuh, jika kanker itu sudah masuk stadium 2 dan 3 akan susah untuk sembuh, akan tetapi jika masih masuk dalam kategori pra kanker, akan lebih mudah untuk mencegah terjadinya kanker.
“Itu yang saya bilang perlunya edukasi ke masyarakat terkait kanker, salah satu upaya menurunkan angka kanker dengan cara rutin melakukan pemeriksaan, di Puskesmas kita di Bontang sudah menyediakan untuk melakukan pemeriksaan kanker serviks,” tutupnya.
Bagaimana pencegahan kanker serviks menurut pandangan islam.
Adiah Murwidiaswati Aktifis Dakwah Islam mengatakan, terjadinya kanker serviks diakibatkan seks bebas yang kerap terjadi terutama di kalangan remaja saat ini.
“Salah satu penyebab utama terjadinya kanker serviks, perilaku seks bebas yang dengan mudahnya dilakukan oleh muda mudi zaman sekarang, kita sering lihat seliweran para remaja yang berboncengan dempet-dempet padahal belum menjadi pasangan halal,” ucapnya.
Ia mengatakan, cara islam mencegah terjadinya kanker serviks yaitu :
- Pergaulan laki-laki dan wanita hukum asalnya terpisah.
- Boleh berinteraksi dalam hal kesehatan, pendidikan, dan muamalah, peradilan.
- Laki-laki dan wanita wajib menutup aurat.
Reporter : Yulia. C
Editor : Kartika Anwar
