Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

8 Produk Terkenal Israel yang Diboikot serta Alasannya

KITAMUDAMEDIA – Beberapa tahun belakangan ini, popularitas gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) semakin meningkat di beberapa negara. Hal ini seiring dengan memanasnya konflik antara Israel dan Palestina.

Melansir dari Al Jazeera, BDS berpotensi menghasilkan kerugian hingga US$11,5 miliar atau sekitar Rp180,35 triliun (asumsi kurs Rp15.683/US$) per tahun bagi Israel. Sebenarnya, apa itu Gerakan BDS?

Mengutip dari laman resmi BDS Movement, BDS adalah gerakan boikot (penolakan) dari konsumen guna meyakinkan para pelaku perdagangan di seluruh dunia untuk berhenti menjual produk asal Israel. Akibatnya, eksportir Israel akan kesulitan untuk mengekspor produk mereka.

Adapun, BDS juga bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar memberikan hak setara kepada Palestina. Umumnya, gerakan BDS mencakup perusahaan yang melibatkan pemukiman ilegal, mengeksploitasi sumber daya alam dari tanah Palestina, dan menggunakan warga Palestina sebagai tenaga kerja murah.

Lalu, apa saja produk-produk milik Israel yang diboikot melalui gerakan BDS?

  1. HP
  2. Siemens
  3. AXA
  4. Puma
  5. Buah-Buahan dan Sayuran Israel
  6. Sodastream
  7. Ahava
  8. Sabra

Menurut laporan Al Jazeera pada 2018, dalam beberapa waktu terakhir misi prioritas diplomatik Israel adalah penanggulangan BDS. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah bertindak untuk melarang kelompok-kelompok yang mendukung gerakan BDS.

Namun, organisasi non-profit berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS), Brookings Institution, menyatakan bahwa gerakan BDS tidak akan secara drastis mempengaruhi perekonomian Israel. Sebab, sekitar 40 persen ekspor Israel adalah barang “intermediet” atau produk tersembunyi yang digunakan dalam proses produksi barang di tempat lain, seperti semikonduktor.

Selain itu, sekitar 50 persen dari ekspor Israel adalah barang “diferensiasi” atau barang yang tidak dapat digantikan seperti chip komputer khusus.

Namun, data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa ekspor barang-barang “intermediet” mengalami penurunan tajam dari 2014 hingga 2016 sehingga menimbulkan kerugian sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp94,25 triliun.

Pada periode yang sama, investasi asing pun justru meningkat hingga US$12 miliar atau sekitar Rp188,5 triliun setelah turun menjadi US$6 miliar usai serangan Gaza pada 2014 yang menewaskan 1.462 warga sipil. (CNBC)

Editor : Redaksi

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply