Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Siap-siap, Bantuan Upah Rp 1,2 Juta Termin Kedua Cair Awal November

KITAMUDAMEDIA – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker) memberikan bantuan subsidi upah ( BSU) kepada para pekerja yang terdampak pandemi corona.

Bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan ini diberikan untuk enam bulan. Total bantuan senilai 2,4 juta ini disalurkan dalam dua tahap dengan masing-masing termin sebanyak Rp 1,2 juta.

Berdasarkan data Kemnaker per 23 Oktober 2020, total realisasi penyaluran BSU sudah mencapai 98,30 persen pada termin I.

Menaker Ida Fauziyah mengatakan, setelah penyaluran termin I sudah selesai, pihaknya akan segera menyalurkan BSU termin II.

Lantas, kapan penyaluran BSU termin II?

Menanggapi hal itu, Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Hubungan Industrial Kemnaker Aswansyah mengatakan, penyaluran dana BSU termin II direncanakan pada awal November 2020.

“Sesuai dengan yang disebutkan Menkeu Sri Mulyani, direncanakan awal November 2020,” ujar Aswansyah kepada Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

Ia menjelaskan, pernyaluran BSU dilakukan dua termin yakni termin I dilakukan pada September-Oktober, dan termin II dilakukan pada November-Desember. “Nah, pada termin II ini nanti pekerja dapat Rp 1,2 juta lagi,” lanjut dia.

KENDALA PENYALURAN

Sementara itu, masih banyak pekerja yang mengaku memenuhi kriteria melaporkan belum mendapatkan BSU.

Menaker Ida menjelaskan ada sejumlah kendala yang ditemui dalam penyaluran BSU, antara lain: Adanya duplikasi rekening

  1. Rekening sudah tutup
  2. Rekening pasif
  3. Rekening tidak valid
  4. Rekening dibekukan
  5. Adanya rekening yang tidak sesuai dengan NIK pada KTP
  6. Rekening tidak terdaftar

Memperbaiki persyaratan Terkait mereka yang belum mendapatkan BSU, Aswansyah mengatakan masih ada waktu untuk memperbaiki persyaratan dan data. Ia mengatakan, saat ini masih ada sekitar 152.000 rekening bermasalah.

“Sampai data 20 Oktober 2020, kurang lebih ada 152.000 rekening bermasalah,” ujar Aswansyah.

“Kami mengharapkan teman-teman pekerja baiknya koordinasi dengan pihak bank dan perusahaannya untuk diperbaiki ke BPJS Ketenagakerjaan. Kami mengimbau kepada teman-teman pekerja supaya rekening ini perlu dicek kembali,” lanjut dia.

Di sisi lain, apabila pekerja kesulitan memenuhi persyaratan, dan belum menerima BSU, dapat berkonsultasi pada tim posko penanggulangan BSU.

“Kami sudah ada tim posko penanggulangan BSU, bisa online dan by phone,” ujar Aswansyah. Selain itu, agar penyaluran dana ini dapat tepat sasaran, Kemnaker bekerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (Kompas)

Editor : Redaksi


Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply