Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Khawatir Tembok Hotel Grand Mutiara Ambruk, Lembah Permai Lapor DPRD

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kondisi tembok Hotel Grand Mutiara yang berbatasan langsung dengan Lembah Permai yang nyaris ambruk, menuai reaksi dari pengelolaan kawasan wisata alam tersebut.

Pengelola Lembah Permai, yang diwakili Bilher Hutahaean meminta pemerintah segera melakukan perbaikan pada tembok sepanjang kurang lebih 300 meter tersebut, karena kondisinya mengkhawatirkan, terlebih bila hujan.

“ Kalau roboh ini kami yang dirugikan, makanya kami antisipasi, minta pemerintah memperbaiki. Kalau hujan deras lagi ini akan roboh, akan tertutup tanah semua ini,” jelas Bilher yang juga konsultan hukum PT Bangun Setia Graha (BSG), perusahaan yang menaungi Lembah Permai.

Menanggapi laporan tersebut, Komisi III DPRD Bontang melakukan peninjauan langsung bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota,Selasa (2/3/2021) pagi.

Ketua Komis III DPRD Kota Bontang, Amir Tosina berjanji akan menindaklanjuti keluhan ini, dan meminta PUPR segera melakukan penurapan. Dari pantauan di lapangan, Amir menyebut penyebab terjadinya pergeseran tembok ini karena adanya pohon-pohon besar yang mendorong akarnya ke bawah.

“Penyebab terjadi pergeseran ini karena adanya pohon-pohon besar namun akan kita tindak lanjuti melalui anggaran perubahan dan minta Dinas PUPR untuk kurap dari ujung ke atas, dan dengan adanya tanah kosong di samping bisa dipancang untuk mengantisipasi temboknya agar tidak rubuh.” ungkapnya.

Ditambahkan Amir Tosina, ini aset pemerintah yang sudah dimiliki sejak 2017. Komisi terkait nantinya akan melakukan kerjasama dengan Dinas PUPR untuk segera melakukan pekerjaan.

“Ini sudah menjadi aset pemerintah dari 2017, itu sebabnya harus dijaga jangan sampai sudah terlanjur rusak baru diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Tavip Nugroho mengatakan solusinya mengurangi beban dengan memangkas pohon-pohon besar yang ada dan membuat saluran air supaya tanah tetap kering. Tembok tidak perlu dibongkar karena temboknya sudah sangat kuat.

“Temboknya tidak perlu dibongkar karena ini sudah sangat kuat di bawahnya sudah ada tiang pancangnya, yang perlu dibenahi hanya memangkas pohon-pohon yang besar dan membuat saluran air agar tanah tetap kering dan bebannya bisa berkurang,”

Reporter : Lia

Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply