Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Kisruh Jiwasraya, Nasabah Tolak Restrukturisasi Manfaat Pensiun Hingga 40%

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Persoalan Asuransi Jiwasraya yang dinilai merugikan para nasabah terus bergulir. Puluhan nasabah menolak restrukturisasi Jiwasraya yang akan menurunkan manfaat pensiun hingga 40% dan tidak seumur hidup.  Protes tersebut disampaikan Abu Hasyim, salah satu nasabah anuitas pensiunan di Kota Bontang.Menurutnya anuitas pensiun tidak boleh berkurang manfaatnya dan berlaku seumur hidup.

“ Kami menolak restrukturisasi Jiwasraya yang akan menurunkan manfaat pensiun hingga 40% dan tidak seumur hidup lagi, padahal anuitas pensiun tidak boleh berkurang manfaatnya dan berlaku seumur hidup,” ungkapnya usai Webinar pemaparan rencana restrukturisasi di Balai Pertemuan Pujasera Perusahaan BTN PKT, Rabu (10/03/2021).

Senada, Evy, janda pensiunan mengatakan saat ini setiap bulan dirinya hanya mendapat manfaat pensiun dari jiwasraya sebesar Rp 900.000, jika dipotong 40% bisa dibayangkan angkanya sekecil apa.

“Saya yang setiap bulannya hanya menerima manfaat pensiun dari Jiwasraya sebesar 900.000 rupiah, kalau sampai dipotong 40% nantinya jadi berapa, apa tidak semakin sengsara kehidupan kita?”

Webinar tersebut mengundang narasumber dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) & Kantor Sekretariat Presiden (KSP), mengupas tentang kisruhnya Jiwasraya yang dibebankan kepada nasabahnya.

Para nasabah yang mengadakan deklarasi penolakan restrukturisasi Jiwasraya tersebut menuntut Presiden untuk campur tangan karena kerugian Jiwasraya diakibatkan oleh korupsi dan lemahnya pengawasan oleh Kementerian BUMN dan OJK, bukan akibat ulah para nasabah.

Hal serupa juga dilakukan nasabah Jiwasraya di Kabupaten Kutai Timur. (*)

Editor : Redaksi KMM

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply