KITAMUDAMEDIA, Bontang – Berbagai spekulasi di kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa vaksinasi berbahaya, bahkan ada juga yang menyebutkan tidak berguna lantaran masih tetap dapat terpapar Covid-19 , walau sudah dilakukan suntik vaksinasi hingga dosis kedua.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Bontang Adi Permana menjelaskan, suntikan vaksinasi bukan untuk melindungi dari terpaparnya Covid-19 melainkan memperkuat kekebalan tubuh sehingga sewaktu-waktu terpapar kondisi pasien tidak terlalu parah.
“Begini, memang vaksinasi ini tidak menjamin orang positif, tapi yang dijamin itu tingkat keparahannya, positif tapi dia ringan aja, tapi tidak parah, milih mana mau vaksin apa tidak tapi terpapar kan kita jadi lebih repot,” ujarnya ditemui di Auditorium 3d, Jumat (13/8/2021).
Dijelaskan, efektifitas vaksinasi dapat terlihat dua minggu pasca suntikan dosis kedua, serta dapat disimpulkan bahwa dampak buruk akibat vaksin tidak benar.
“Kalau sakit dan meninggal karena habis vaksin itu tidak benar, berarti sudah terkonfirmasi Covid sebelumnya, masyarakat kan banyak juga yang tidak jujur, ketika ditanya ada penyakitnya apa tidak mereka tidak jujur, karena dampaknya akan dirasakan setelah dua minggu pasca dosis kedua,” jelasnya.
Adi memaparkan, efek samping yang dirasakan pasca vaksin bervariasi, dari yang lemas dan demam, namun menurutnya itu suatu hal yang wajar sebab suntukam vaksin bereaksi untuk membangin kekebalan tubuh.
“Hal yang wajar itu,” pungkasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak takut untuk Vaksinasi, mengingat saat ini fungsionalnya sangat dibutuhkan untuk membangun kekebalan tubuh.
“Insyaallah kalau sudah divaksin kalau pun kena tidak parah, dan mari kita saling menjaga satu sama lain,” ujarnya
Reporter : Iqbal Tawakkal
Editor : Kartika Anwar