KITAMUDAMEDIA, Bontang – Dampak penggunaan plastik sekali pakai terhadap bumi akan semakin besar dan tak terbendung, bila tingkat penggunaannya tidak ditekan. Pasalnya, tren pemakaian sekali pakai cenderung terus meningkat.
Upaya pemerintah Kota Bontang meminimalisir penggunaan plastik juga dilakukan saat perayaan Idul Kurban. Kemasan plastik untuk membungkus daging diganti dengan daun dan tas kemasan berbahan kain.
Seperti yang dilakukan Jamaah Musala Nur Muhammad, Perumahan Tariza jalan Selat Banda 1, Tanjung Laut, Bontang Selatan.
Hal itu sesuai himbauan pemkot Bontang agar masyarakat tidak menggunakan plastik sekali pakai ketika mendistribusikan daging kurban.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyarankan penggunaan plastik ramah lingkungan, sebab sampah plastik dapat berdampak pada kerusakan lingkungan.
“Bisa menggunakan daun, besek atau kantong yang ramah lingkungan. Sampah plastik itu sangat susah terurai, makanya mari kita sama-sama jaga lingkungan dari sampah plastik,” pungkas Walikota saat memberikan sambutan pada pelaksanaan salat Id di Masjid Al – Hijrah (11/8).
Pemkot Bontang diketahui serius dalam penanganan sampah plastik, bahkan saat ini seluruh swalayan hingga toko-toko telah menerapkan penggunaan kantong ramah lingkungan.
Pada momentum Idul Adha 1440 H, Wali Kota Neni juga menyebut ada dua makna penting didalamnya. Yang pertama makna ketakwaan manusia terhadap perintah Allah. Dan yang kedua makna sosial, Rasulullah menganjurkan kepada setiap umatnya yang berkecukupan rezeki untuk berkurban.
“Kurban yang dituntut keikhlasan dan ketakwaan, untuk mendapat ridho Allah SWT,” tandasnya. (Zee/ KA)