KITAMUDAMEDIA,Bontang – Kelurahan Lok tuan, terdata sebagai lokus stunting tertinggi di Kota Bontang. Hal tersebut terungkap saat rembug stunting bersama lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beberapa waktu lalu.
Tahun berjalan 2022, ada 5 Kelurahan yang jumlah keluarga beresiko stuntingnya cukup tinggi, Lok tuan dengan keluarga berisiko stunting 2.353 KK dan jumlah anak stunting 262 (27,87%), Berbas Pantai keluarga berisiko stunting 1.068 KK dan jumlah anak stunting 168 (33,01%), Berebas Tengah keluarga berisiko stunting 1.516 KK dan jumlah anak stunting 143 (21,67%), Api-api keluarga berisiko stunting 1.877 KK dan jumlah anak stunting 104 (13,59%) , Gunung Ekai keluarga berisiko stunting 726 KK, jumlah anak stunting 84 (22,52%).
Dijelaskan Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kota Bontang, Jamila Suyuti, penyebab stunting banyak faktor, baik penyebab langsung dan tidak langsung , penyebab langsungnya seperti kekurangan nutrisi dan adanya infeksi, sementara tidak langsung bisa dari sanitasi, pola asuh dan lain sebagainya sehingga menyebabkan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 100 hari pertama kehidupan (HPK).
” Tadi dipaparkan beberapa daerah rawan stunting, salah satu yang menjadi lokus tertinggi itu Lok Tuan, nanti kita lihat, sebab banyak faktor terjadi stunting pada anak, ” ungkapnya.
Ditambahkannya, stunting merupakan dampak (impact) dari pola hidup sehat, sehingga perlu adanya komitmen dan sinergi semua pihak, mulai dari individu, keluarga, masyarakat, perusahaan, dan stakeholder untuk percepatan penurunan stunting (P2S).
Meski begitu, kata Jamila, pemerintah k
Kota Bontang telah menetapkan target penurunan stunting tahun ini, 19,73 persen, dan memenuhi standar nasional pada tahun 2024, yakni 14 persen.
” Target penurunan angka stunting di Kota Bontang yang tertuang dalam RPJMD Kota Bontang Tahun 2021-2026, yaitu dari 20,37% menjadi 17%. Target penurunan angka stunting tahun 2022 yaitu 19,73%, untuk selanjutnya kita ikuti target nasional yakni 14 %, ” tambahnya.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Lok Tuan, Hadi Jumianto mengatakan turut prihatin dengan data Lok tuan menjadi lokus stunting tertinggi, pihak siap mengurai persoalan tersebut dengan berbagai penanganan. Seperti saat ini sedang menjalankan beberapa program penurunan stunting.
“Seluruh Ketua RT di Kelurahan Lok Tuan berkomitmen untuk menyisihkan anggaran stimulannya minimal Rp.1.000.000, ada beberapa RT juga yang memberikan yang lebih untuk penanganan stunting. Total 52 RT yang berada di Kelurahan Lok Tuan, Kota Bontang, ” ungkapnya, Jumat (26/08/2022).
Anggaran tersebut untuk pemberian makanan tambahan kepada warga yang tercatat sebagai anak stunting, termasuk pencegahan.
Selain itu, Hadi menyampaikan akan melaksanakan rembug stunting mengundang seluruh seluruh kader posyandu untuk memecahkan angka 2.353 keluarga beresiko dan 262 jumlah anak dengan menganalisa kendalanya terlebih dahulu agar pihak kelurahan dan RT masing-masing mengetahui tindak lanjut berikutnya.
Lurah mengimbau bagi yang mempunyai bayi maupun balita agar rajin membawa ke posyandu sesuai jadwal agar rutin mendapat vitamin, imunisasi dan periksa kesehatan anak untuk pertumbuhan yang dilakukan secara gratis.
Stunting adalah Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 100 hari pertama kehidupan (HPK).
Reporter : Amel
Editor : Kartika Anwar