KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemkot Bontang membuka pintu investasi bagi investor yang hendak mengembangkan usahanya, di Kawasan Peruntukan Industri Bontang Lestari.
Tak tanggung-tanggung. Pemerintah menyiapkan lahan sampai 1100 hektar bagi pengusaha yang ingin mengembangkan industri di Kota Taman ini.
Pejabat Fungsional Ahli Madya Analis Kebijakan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang Karel, menyatakan lahan itu cocok untuk pengembangan unit usaha yang fokus mengembangkan jenis tekstil, kaca, mie, hingga pergudangan.
Dalam bidang usaha itu, kategori tersebut dibolehkan dalam Perda RTRW Bontang Nomor 13 Tahun 2019, tentang rencana tata ruang wilayah Bontang tahun 2019 sampai 2023.
“Kami bagi disitu menjadi 6 cluster. Di klaster D, khusus kami siapkan lahan sekitar 700 hektar,” kata Karel kepada redaksi kitamudamedia.com beberapa waktu lalu.
Setelah menyiapkan lahan, DPM-PTSP Bontang juga rajin beriklan. Sebagai upaya promosi yang menyasar kalangan investor besar di Indonesia.
Selain memanfaatkan sosial media, bandara di Kaltim juga sudah dibanjiri informasi soal lahan investasi Bontang. Bahkan, kerap pihak dinas diterjunkan untuk menjadi peserta dalam expo yang dibuka se-Kaltim. Seperti yang diikuti gelaran expo di Big Mall Samarinda.
Agenda-agenda pemerintahan juga jadi sasaran. Seperti pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia, pada Agustus 2022 lalu.
“Kami pamerkan lahan-lahan itu yang bisa menggaet calon investor,” tegas Karel.
Rencana ke depan, giat promosi akan semakin dikencangkan. Memanfaatkan sosial media. Ditambah dengan kerjasama media massa yang diyakini bisa memanggil calon investor datang ke Bontang.
“Saya yakin pesan bisa disampaikan lewat media massa. Dengan menginfokan kalau Bontang punya lahan yang luas untuk investasi,” tuturnya.
Bukan hanya itu, publik pun diminta proaktif menjadi penghubung komunikasi antara investor dan pemerintah. Karena ia memahami bila masyarakat pun menginginkan agar Bontang semakin ramai dengan industri yang menguntungkan. Selain keuangan daerah, tenaga kerja juga semakin memiliki peluang.
“Kami open untuk itu. Tentunya dibantu dengan peran masyarakat yang kami yakin juga punya jaringan investor,” harapnya. (Redaksi)
Editor : Kartika Anwar
