KITAMUDAMEDIA, Samarinda – Lima provinsi yang berada di Tanah Borneo berkolaborasi bersama-sama untuk menampilkan ‘Tarian Kolosal Pesona Khatulistiwa Kalimantan’ dalam pembukaan Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia ke XXI Tahun 2022 di Kota Samarinda.
Kolaborasi ini menunjukkan kekompakan lima provinsi di Pulau Borneo diantaranya Kaltim, Kalsel, Kalbar, Kalteng dan Kaltara. Tujuan tarian ini tidak lain untuk memperkenalkan budaya Kalimantan ke seluruh masyarakat Indonesia.
Melalui Tarian Kolosal Pesona Khatulistiwa Kalimantan, para penikmat seni akan dapat mengetahui bahwa Tanah Borneo yang merupakan Pulau terbesar ketiga di Dunia dan kedua di Indonesia ini didiami berbagai etnis diantaranya Dayak, Melayu, Banjar, Kadazan, Jawa, Tionghoa dan daerah lainnya.
Selain itu, tarian ini juga menceritakan kisah tentang Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martapura, yakni termasuk ke dalam kategori kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan yang berdiri kokoh di Kaltim pada abad ke IV ini dipimpin oleh Raja Mulawarman, sosok Dermawan dan bijaksana yang mampu menaklukkan sebagian besar wilayah di Kalimantan.
Bahkan, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi yang hadir menyaksikan Tarian Kolosal Pesona Khatulistiwa Kalimantan ini merasa bahwa kolaborasi kelima provinsi tersebut sangat luar biasa. “Ini pertanda, budaya Indonesia mempererat persatuan dan kesatuan bangsa,” ucapnya, di Taman Budaya jalan Kemakmuran, Kota Samarinda.
Sementara itu, Kepala UPTD Taman Budaya Kaltim Ismid Rizal yang menginisiasi tarian ini membenarkan bahwa keinginan besar ditampilkannya Tarian Kolosal Pesona Khatulistiwa Kalimantan karena melihat sebuah peluang mempromosikan budaya Kalimantan kepada masyarakat Indonesia.
“Saya berpikir bagaimana caranya agar kita bisa menggabungkan kekuatan ini. Akhirnya ada kesepakatan membuat skenario garapan yang bercerita tentang kerajaan tertua di Indonesia. Dimana saat itu Kerajaan Kutai Kartanegara yang dipimpin Mulawarman melebarkan kekuasaannya hingga ke Kalbar, Kalteng maupun Kalsel,” jelasnya, Senin (19/9/2022).
Tarian ini pun melibatkan 110 penari dari lima provinsi di Kalimantan. Dimana sebanyak 60 penari berasal dari Kaltim. Sementara, 50 sisanya merupakan penari gabungan dari Kalsel, Kalbar, Kalteng dan Kaltara.
“Latihan dimulai tanggal 10 September 2022 kemarin di Taman Budaya Kota Samarinda. Persiapannya memang singkat sekali, tapi saya sudah meminta teman-teman untuk membuat gerakannya sendiri, lalu jadilah tarian itu,” pungkasnya.
Tarian ini tidak akan tercipta tanpa adanya koordinasi yang baik. Namun ternyata, lima provinsi di Kalimantan mampu berkoordinasi dan berbagi tugas dengan baik secara terstruktur. “Saya sebagai skenario, Kalbar sebagai penata tari, penata musik dari Kalteng dan penata busana dari Kalsel,” bebernya.
Harapan Ismid, budaya di Pulau Kalimantan bisa semakin maju dan dikenal masyarakat luas. “Keinginan saya itu, banyak yang mengenal Kalimantan. Ini adalah kesempatan agar Indonesia melihatnya (Kalimantan). Jadi bukan hanya dipandang karena adanya Ibu Kota Nusantara saja, tapi Kalimantan juga dikenal karena kebudayaannya yang bagus,” harapnya.(ADV/DISDIKBUDKALTIM)
Reporter : Dey
Editor : Kartika Anwar
