KITAMUDAMEDIA, Bontang – Para Pedagang di Pasar Telihan Bontang berinisiatif urunan membeli voucher listrik untuk mengisi KWH Meter yang juga disiapkan secara mandiri demi mendapatkan penerangan saat berjualan.
Dijelaskan, Elizabeth lisu, salah seorang pedagang, listrik dari PLN yang pembayaran melalui pemerintah kota sering padam, karena mungkin ada masalah. Saat ini dirinya mewakili para pedagang di Pasar Telihan merasa aman dan nyaman dengan memakai voucher dengan kilometer masing-masing.
“Sekarang merasa aman sudah seperti ini. kalau bergabung ribet, ada yang susah mau bayar waktu pakai lampu. pasang voucher begini kan kami merasa aman, kami merasa aman menggunakan voucher sendiri,”jelasnya.
Namun, ia katakan hingga saat ini beberapa pedagang masih ada yang menggunakan penerangan dari PLN.
“Ada yang pakai lampu PLN pembayaran dari pemerintah, tapi kadang mati,” ungkapnya.
Lisu menjelaskan masing-masing pedagang mengumpulkan Rp. 20.000 per orang, dimana 1 kelompok berisi 10 orang hingga 15 orang.
“Kami listriknya disini isi voucher, masing-masing kilometer, tapi di buat kelompok ada yang 10 orang ada juga yang 15 orang. Per orang mengumpulkan uang 20 dan itu lebih, sebulan kadang juga 2 bulan pakai voucher nya,” ucapnya saat ditemui oleh redaksi kitamudamedia.com
Jum’at (10/02/23).
Dikonfirmasi terpisah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Andi mengungkapkan pihaknya tidak pernah merasa membebani para pedagang terkait penerangan lampu di Pasar Telihan.
“Kami tidak pernah membebani pedagang terkait masalah listrik. Karena itu ada anggarannya sendiri,” ungkapnya saat dihubungi oleh redaksi kitamudamedi.com.
Ditanya soal pedagang melakukan sokongan pembelian voucher, dirinya menduga pedagang memiliki Kilometer masing-masing.
“Mungkin KWH sendiri,” tutupnya.
Reporter: Amel
Editor: Kartika Anwar