KITAMUDAMEDIA, Bontang – Dinas Kesehatan mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) kurun dua bulan terakhir mencapai 58. Rinciannya 38 kasus terjadi di Januari dan sisanya Februari. Meski demikian angka tersebut belum menyentuh pola maksimal kurun lima tahun terakhir. Sebab pada 2019 silam di dua bulan tersebut angka kasus mencapai 74 dan 92.
“Tetapi ini masih juga belum di bawah pola minimum. Artinya masih ada kasus karena Bontang masuk kawasan endemi,” sebut Kepala Dinas Kesehatan drg Toetoek Pribadi Ekowati.
Dinas Kesehatan terus melaporkan perkembangan kasus tiap pekannya. Melalui akun sosial media milik OPD tersebut. Dari angka tersebut Kelurahan Loktuan dan Gunung Telihan tercatat dengan kasus terbanyak. Jumlahnya 11 kasus. Disusul Bontang Baru 7 kasus.
Toetoek berpesan kepada masyarakat akan menerapkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Bentuknya dengan membersihkan sekitar lingkungan rumah. Utamanya tempat atau sampah yang berpotensi menampung air. Sebab media tersebut bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
“Selain itu juga dengan menutup, menguras, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air,” terangnya.
Menurutnya fogging bukan merupakan solusi utama untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Sebab pengasapan hanya menyasar nyamuk dewasa. Sementara jentik yang kelak bisa berkembang menjadi nyamuk tidak bisa dibunuh dengan cara demikian.
“Harus rutin melakukan bersih lingkungan sekitar tempat tinggal,” pintanya.
Ia menjelaskan jika terjadi kasus di suatu wilayah, petugas akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi. Bila hasilnya positif maka fogging area dilakukan. (Redaksi)
Editor : Kartika Anwar