KITAMUDAMEDIA,Bontang – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang melakukan sosialisasi peran pendidikan lingkungan hidup kepada 10 calon sekolah adiwiyata tingkat kota Bontang, Selasa (06/06/2023) kemarin.
Dalam kegiatan tersebut bertujuan agar sekolah dapat mempresentasikan isi kuesioner yang diisi sekolah sebelum dilakukan penilaian ke sekolah melalui peninjauan lapangan untuk melihat kondisi sekolah yang menjalankan gerak peduli dan berbudaya lingkungan hidup sekolah (GPBHLS).
Selain itu, untuk melihat perilaku warga sekolah dalam menjaga dan peduli terhadap lingkungan. sehingga dapat peduli dan budaya lingkungan hidup dapat diterapkan sejak dini melalui kegiatan di sekolah
Kabid Peningkatan Kapasitas dan Penegakan Hukum Lingkungan DLH, Muhajir Noor mengatakan bahwa sosialisasi tersebut dalam bentuk perpanjangan Sekolah Adiwiyata tingkat Kota, Provinsi, Nasional dan Mandiri. Pasalnya, sosialisasi ini juga bertujuan untuk membina sekolah – sekolah agar terciptanya lingkungan yang bersih, hijau dan asri.
Selain itu, sosialisasi ini juga untuk mengikuti masa perpanjangan sekolah adiwiyata yang telah memasuki masa habis. Dikatakannya, di Kota Bontang hampir semuanya telah terdaftar.
“Masa lamanya adiwiyata ini hanya 4 tahun. Supaya sekolah – sekolah ini bisa diakui sekolah adiwiyata baik itu tingkat kota , provinsi, nasional maupun mandiri, kami menggelar sosialisasi sehingga tercipta lingkungan yang bersih, hijau, dan asri,”ucapnya saat dihubungi oleh redaksi kitamudamedia.com Rabu (07/06/2023).
Meski demikian, pihaknya tetap selalu melakukan pemantauan kepada seluruh sekolah di Kota Bontang. Sebab, dalam hal ini sepenuhnya DLH yang akan membimbing untuk meraih sekolah adiwiyata.
Lanjut, Muhajir menerangkan bahwa program sekolah adiwiyata ini diterapkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Sekolah – sekolah di Bontang dipacu untuk meraih adiwiyata dan memang dibimbing oleh DLH untuk melengkapi persyaratan – persyaratan administrasinya dan itu kita rutin pantau,”jelasnya.
Reporter : Amel
Editor : Kartika Anwar