KITAMUDAMEDIA, Bontang – Gas elpiji 3 kilogram (kg) kembali sulit ditemui di pasaran. Kondisi tersebut terjadi sejak jelang lebaran Idul Adha hingga beberapa hari terakhir.
Tak pelak, kelangkaan elpiji 3 kg (gas melon) dikeluhkan ibu rumah tangga dan para pedagang. Di salah satu Pangkalan elpiji yang berada di Bukit Indah, tidak tersedia gas melon.
Zainuddin, pemilik pangkalan elpiji menjelaskan pasokan gas 3 kg tidak masuk setiap tanggal merah atau hari libur bersama. Sementara pembeli tetap berdatangan.
“Sekarang setiap tanggal merah, pengantaran libur. Pokoknya terakhir pengantaran sore, sehabis pengantaran gas pun langsung diserbu para pembeli, karena tahu gas akan datang. Sebelum Idul Adha pun sudah saya sudah merasakan akan ada kelangkaan gas,” ungkapnya saat diwawancarai redaksi kitamudamedia.com, Rabu (05/07/2023).
Dikatakan Zainuddin, biasanya bila terjadi kelangkaan gas, ada penambahan jatah, tetapi saat ini tidak ada. Tetap dengan jatah yang ditetapkan oleh agen masing masing. Setiap pemangkalan mendapat jatah berbeda-beda.
“Kalau di tempat kami, jatah dari agen setiap harinya dikirimkan 74 tabung, itu sudah dari agen Akawy, mereka yang memberi jatah setiap pemangkalan, karena setiap pemangkalan berbeda-beda mendapatkan jatah tabung gas,” tambahnya.
Soal harga, kata Zainuddin tidak ada kenaikan harga. Pangkalan tetap menjual dengan harga normal.
“Ditempat saya tidak ada kenaikan harga, tidak ada juga saya melakukan penimbunan gas 3 kg, untuk apa juga. Saya tetap menjual dengan harga Rp 21 ribu per tabungnya, tidak mau mengambil kesempatan untuk keuntungan. Akan tetapi, nantinya jika ada gas yang berdatangan, para tetangga khususnya ibu rumah tangga sudah berpesan kepada saya untuk disimpankan sebagian gas, takutnya tidak kebagian nantinya,” katanya.
Reporter : Dwi S
Editor : Kartika Anwar
