KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pernikahan dini merupakan salah satu penyebab terjadinya kelahiran anak dengan risiko stunting. Pernikahan dini sendiri, menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 sebagai Perubahan Atas Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, adalah pernikahan di bawah usia 19 tahun.
Spesialis SPOG Dokter Khairul Dalimunthe mengatakan, pernikahan dini merupakan salah satu penyumbang stunting, dikarenakan para remaja masih membutuhkan gizi maksimal hingga usia 21 tahun, dan di usia yang masih sangat muda mereka belum paham betul akan ilmu tentang kehamilan.
“Jika remaja itu menikah sebelum usia 21 tahun misalnya menikah pada umur 15 tahun, maka tubuh ibu akan berebut gizi dengan bayi yang dikandungnya, jika nutrisi sang ibu tidak mencukupi selama kehamilan, bayi akan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan hal itu sangat beresiko terjadinya kelahiran anak dengan stunting”, paparnya saat rapat audit kasus stunting di Pendopo Rujab Bontang, Selasa (11/7/2023).
Selanjutnya ia menjelaskan, seperti salah satu kasus ibu hamil yang di dapati di daerah Tanjung laut, dengan usia hamil di umur 19 tahun. Saat dikonfirmasi, ibu hamil ini tidak tahu hari terakhir menstruasinya, sehingga dokter juga kesulitan untuk menentukan usia janinnya, apa lagi saat melakukan USG dengan usia kandungan sudah masuk 3 minggu, dengan tidak diketahuinya hari terakhir menstruasi itu besar resikonya untuk kelahiran prematur.
“Hal ini yang dikhawatirkan dengan terjadinya pernikahan dini yang dapat menyebabkan kelahiran anak dengan kondisi stunting, karena kurangnya pemahaman sang ibu akan ilmu tentang kehamilan”, ucapnya.
Diakhir ia berpesan, untuk menghindari meningkatnya angka stunting salah satunya dengan menghindari terjadinya pernikahan dini. “pentingnya juga peran KUA untuk mendata anak yang menikah di bawah umur 20 tahun,” tambahnya.
Diketahui Kota Bontang sendiri, menargetkan mampu menekan angka stunting hingga di posisi 14 persen di tahun 2024. Hal tersebut disampaikan pada rakor antara Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang melakukan kegiatan audit status stunting semester pertama bertempat di Pendopo Jl. Awang Long, Selasa (11/7/2023).
Reporter : Yulia.C
Editor : Kartika Anwar