Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Polres Bontang Ungkap Kasus Pengetap BBM, Segini Jatah Suap Petugas SPBU

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Polres Bontang berhasil menangkap tersangka penggelapan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite yang sudah melakukan aksinya selama satu tahun terakhir.

Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prasetya mengatakan, tersangka pengetapan BBM jenis pertalite SP (37) sudah melakukan aksinya selama satu tahun terakhir, di bantu oleh petugas operator dan pengawas SPBU di Tanjung Laut, Bontang.

AKBP Yusep menjelaskan, pihaknya menerima laporan warga, ada sebuah mobil kijang yang melakukan pengisian BBM berulang-ulang kali.

“Kita dapat laporan ada mobil jenis kijang yang melakukan pengisian bbm berulang-ulang, padahal diketahui seharusnya kapasitas tangki hanya bisa menampung bbm 40 – 45 liter, tetapi mobil ini ternyata bisa menampung hingga 100 liter, setelah kita periksa ternyata tangki mobil tersebut telah dimodifikasi”, ucapnya saat konferensi, Senin (24/7/2023).

Ditempat yang sama Kasat Reskrim Bontang Hari Pranoto menyampaikan, tersangka Pengetap BBM di bantu oleh 3 operator SPBU RS, AR, MF dan pengawas SPBU HR, dan setiap pengisian BBM tersangka memberikan bagian upah kepada petugas SPBU sebesar Rp 5 ribu setiap sekali pengisian BBM.

“Tersangka pengetap bbm memberikan bagian kepada petugas SPBU Rp 5 ribu rupiah dalam sekali pengisian BBM, dan dalam sehari bisa berkali-kali mengisi BBM jenis pertalite”, pungkasnya.

Selanjutnya, pengetap menjual BBM tersebut di kiosnya dengan menaikan harga dengan keuntungan sekitar Rp.1.500 sampai Rp. 2.000 per liternya.

Sampai saat ini ke 5 tersangka telah ditahan di Mapolres Bontang dan akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Atas perbuatannya tersangka dijerat pasal 40 angka 9 UU RI nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang atas perubahan ketentuan Pasal 55 UU RI nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi, dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

Reporter : Yulia.C
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply