KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang terus berupaya menurunkan angka stunting di Kota Bontang menjadi 14 persen di tahun 2024, dan data hingga saat ini angka stunting di Kota Bontang sudah berada di angka 18 persen.
Wakil Wali Kota Najirah mengatakan, data terbaru stunting saat ini sudah 18 persen, kendati demikian masih banyak PR pemerintah untuk berupaya menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, dan salah satu penyumbang stunting terbanyak ada di wilayah Berbas Pantai.
“Alhmdulillah ada penurunan dari 21 persen jadi 18 persen stunting, walapun masih ada PR pemkot, khusunya di daerah berbas pantai yang stuntingnya lumayan tinggi,” ucapnya pada media, Senin (16/10/2023).
Stunting di area Berbas Pantai masih terbilang tinggi, ada beberapa yang menjadi faktor yaitu salah satunya, pernikahan dini, kurangnya pemahaman orang tua dan juga masih kurangnya sosialisasi tentang pernikahan dini.
“Intinya stunting yang masih tinggi ini berada di bagian wilayah Selatan.”ucapnya.
Hingga saat ini pemerintah masih terus mendata angka stunting dari 15 Kelurahan yang ada di Bontang, tak lepas dari itu pemerintah juga mengharapkan kerja sama dari berbagai stakeholder untuk sama-sama membantu menurunkan angka stunting di Kota Bontang, terutama wilayah yang berdampak dengan perusahaan tersebut. misal seperti Perusahaan PKT bisa membantu yang berada di wilayah Loktuan.
“Sampai saat ini kita masih terus mendata dari 15 Kelurahan, agar sasaran kita untuk memberikan asupan protein, seperti gerakan makan telur, membagikan telur tepat sasaran, sehingga angka stunting dapat terus turun sampai akhir tahun,” pungkasnya.
Sebagai informasi Pemerintah Kota Bontang mengucurkan dana kurang lebih sekitar Rp. 62 Miliar untuk penanganan stunting di Kota Bontang.
Reporter : Yulia.C
Editor : Kartika Anwar