KITAMUDAMEDIA, Bontang – Nasib nahas menimpa seorang bocah berinisial Da (9). Warga RT 18 Kelurahan Loktuan Kecamatan Bontang Utara itu diterkam buaya, tak jauh dari kediamannya, Senin (13/1/2020) sekira pukul 18.00 Wita.
Da bertarung melawan hewan buas itu, dengan berpegangan pada sebilah kayu ulin. Pelajar kelas 3 SD tersebut mengalami luka cakar pada bagian dada. Ia juga mendapatkan luka gigitan pada bagian leher, dan punggung. Akibatnya, anak kedua dari tiga bersaudara itu kini harus dirawat di rumah sakit. Rencananya, malam ini juga Da akan menjalani operasi bedah di Rumah Sakit Pupuk Kaltim.
Menurut Bhabinkamtibmas Loktuan Aipda Ahmad Bajuri, kala itu korban bersama kakak kandungnya dan 4 rekannya berenang di sekitar lokasi, dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
“Korban ini paling terakhir naik, teman-temannya sudah naik duluan. Buayanya sekitar 2,5 meter,” ungkap Bajuri.
Da berupaya berpegangan pada tiang jembatan di sekitarnya. Az (11) kakak korban pun berusaha sekuat tenaga menolong sang adik, dengan turun kembali ke lokasi, dan memukul buaya tersebut menggunakan tangannya. Rekan korban lainnya ikut membantu, dengan menombak buaya tersebut menggunakan kayu ulin.
Korban pun berhasil diselamatkan. Bahkan usai kejadian, korban pulang ke rumah dan bersiap-siap menjalankan ibadah salat Maghrib.
“Pulang langsung mandi terus mau salat, pas ditanya Bapaknya, baru jujur kalau habis digigit buaya di dekat rumahnya,” katanya.
Bajuri menambahkan, sebelumnya di lokasi yang sama tepatnya 2019 lalu, pernah diamankan dua ekor buaya. Terakhir, buaya yang ditangkap oleh petugas berukuran 5 meter, dan telah direlokasi ke Balikpapan.
“Kemungkinan buayanya sudah lama. Besok kita akan lakukan pencarian di lokasi,” sebutnya.
Sebelumnya, area muara tersebut telah dipasangi plang himbauan. Bajuri juga menyebut pihaknya intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di sekitar laut.
“Sudah kita sosialisasi baik lewat media sosial maupun saat rapat. Harap masyarakat tetap waspada, khususnya di wilayah pesisir, karena saat ini buaya masih banyak di perairan Loktuan,” pungkasnya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar
Lokasinya dimana? Kelurahan apa kecamatan apa? Kenapa jg korban hanya inisial dan wajahnya di blur. Ini kan korban penyerangan buaya bukan korban asusila. Belajar lg deh nulisnya.